Sabtu, 01 Juni 2013

When We Met #1

Diposting oleh Rachma I. Lestari
Author: Rachma Lestari
Starring: Lee Jonghyun, Jung Eunji
Genre: Romance



-chapter 1-

*Jung Eunji*

Semoga proposal ini bisa disetujui nantinya, batin Jung Eunji seraya mendekap erat amplop berisi surat lamaran magangnya di Seoul Broadcasting System (SBS). Eunji segera masuk ke dalam lift sesaat setelah pintunya terbuka. Jarinya menekan tombol lantai 15, lantai dimana dia akan menyerahkan amplopnya. Pintu lift yang sempat menutup, terbuka kembali, dan seorang laki-laki masuk dengan terburu-buru.

“Untunglah,” ucap laki-laki itu.

Eunji mengamatinya, lalu segera mengalihkan pandangannya saat laki-laki itu melihat balik ke arahnya.

Sepertinya aku tahu, tapi dimana ya?

Eunji menggelengkan kepalanya.

Mungkin sebelumnya aku pernah berpapasan dengannya.

Laki-laki itu menekan tombol lantai 16.

Lantai 16? Lantai apa ya? Running Man Office!

Eunji mengamati gerak-gerik laki-laki di sebelahnya melalui siluet yang terpampang di dinding-dinding lift.

Tuhkan, laki-laki ini daritadi mengamatiku terus. Emang ada yang salah dengan dandananku?

Eunji segera memeriksa lagi baju yang dipakai.

Aman, aku tidak memakai bikini kok.

Di lantai 3, pintu lift terbuka dan segerombolan wanita siap menyerbu masuk. Laki-laki itu mulai bergerak ke arah Eunji dan secara tidak langsung memaksa Eunji untuk mundur hingga ke pojok lift. Laki-laki itu menunduk ke wajah Eunji, sampai-sampai Eunji bisa merasakan tiap hembusan nafasnya. Pintu lift menutup, dan sepertinya gerombolan wanita itu akan turun di lantai 10. Eunji melihat salah seorang dari mereka memencet tombol lantai 10.

Laki-laki di hadapan Eunji tampak insecure. Bahkan menurut Eunji, jika laki-laki itu bisa menghilangkan wajahnya, mungkin dia sudah melakukannya dari tadi. Dia sangat menunduk ke bawah, ke arah Eunji lebih tepatnya, hingga anak rambut mereka bertemu.

Ting.

Lantai 10 dan akhirnya gerombolan wanita itu pergi. Laki-laki itu mulai menjauh dari Eunji.

“Mianhamnida,” ucap laki-laki itu pada Eunji.

Eunji tanpa sadar mengangguk dan melongo melihat laki-laki di depannya. Kini Eunji dapat lebih jelas melihatnya. Tingginya mungkin sekitar 180cm, kulitnya putih, dan  rambutnya berwarna cokelat. Kantong matanya terlihat jelas, tanda bahwa laki-laki ini jarang tidur.

Aku yakin aku sangat sering melihat laki-laki ini. Tapi dimana ya? Ah, ingatanku sangat buruk ternyata.

Ting.

Pintu lift terbuka di lantai 15. Laki-laki itu mengernyitkan dahinya. Eunji masih terus menatap laki-laki itu, tapi tatapannya kosong karena pikirannya sibuk menerawang, mengingat-ingat dan mengutuk betapa buruk ingatannya.

Pintu lift tertutup dan lift melanjutkan perjalanannya ke lantai 16.

“Bukankah seharusnya kamu turun di lantai 15?”

Suara laki-laki itu menyadarkan Eunji dari lamunannya. Reflek, Eunji menepuk dahinya.

“Ah, bodohnya aku.”

Diliriknya lagi laki-laki itu, tapi Eunji segera membuang muka karena terlalu malu.
               
Ting.
               
“Aku turun dulu ya. Sebaiknya kamu juga turun di lantai ini lalu ke lantai 15 melalui tangga. Menurutku lebih cepat,” ucapnya.

Eunji mengangguk dan mengikuti langkahnya keluar lift. Eunji sempat membungkukkan badannya ke arah laki-laki itu sebelum mereka berpisah di persimpangan koridor.
               
“Ya, jonghyun-ah! Kau lama sekali.”
               
Sebuah suara terdengar di belakang punggung Eunji.
               
Jonghyun? Lee Jonghyun CNBLUE?
               
Eunji menepuk dahinya.
               
Aish, aku tidak akan menceritakannya pada unni. Dia pasti akan memarahiku karna tidak meminta tanda tangan idolanya itu. Pantas aku merasa sering melihat laki-laki itu. Ya, melihatnya di dinding kamar kakakku.
               
Saat tiba di pintu lantai 15, Eunji merasakan ada yang hilang dari dekapannya. Amplopnya!
               
“Kurasa kamu tidak sengaja menjatuhkan ini tadi, Eunji-ssi.”
               
Eunji berbalik, dan Jonghyun tersenyum padanya.

“Ini,” ucapnya seraya menyerahkan amplopnya. Jari mereka bersentuhan.
               
Deg.

***

*Lee Jonghyun*
                
“Iya, ini aku sudah di lobby. Ah, hyung. Jangan cerewet, aku akan tiba di sana dalam waktu 5 menit. Lantai 16 kan?”
                
Lee Jonghyun berlari melintasi lobby SBS. Hari ini dia akan bertemu PD Running Man, briefing untuk shooting besok pagi. Kebetulan dia dan Yonghwa diminta untuk menjadi bintang tamunya. Dilihatnya pintu lift akan segera menutup, segera saja dia berlari lebih cepat dan segera menekan tombol buka. Untung saja pintu lift itu kembali terbuka. Dilihatnya, hanya ada satu perempuan di dalamnya.
                
Jonghyun berdiri tepat di sebelah perempuan itu. Perempuan itu cukup tinggi, rambutnya panjang sebahu, dan poninya mengingatkan Jonghyun pada tokoh kartun Dora. Jonghyun reflek tersenyum saat Dora melintas begitu saja di pikirannya.
                
Jonghyun melihat perempuan itu lagi.
                
Perempuan ini pura-pura tidak mengenalku, atau memang dia tidak mengenalku? Setiap orang yang bertemu denganku pasti setidaknya ingin bersalaman denganku atau meminta tanda tangan. Tapi, perempuan ini tidak melakukan apa-apa.
                
Jonghyun berdehem, mencoba menarik perhatian perempuan di sebelahnya. Berhasil, tapi hanya untuk sesaat karena perempuan itu kembali mengalihkan pandangannya ke depan.
                
Sungguh? Dia mencampakkanku?
                
Pintu lift terbuka di lantai 3. Jonghyun melihat segerombolan wanita akan menyerbunya. Emh, masuk ke dalam lift maksudnya. Tapi, Jonghyun sedang sendiri, tidak bersama manajer atau anak CN BLUE lainnya.
                
Bisa gawat ini.
                
Jonghyun mendekat ke arah perempuan berponi dora di sebelahnya, menundukkan kepalanya.
                
Andai aku bisa menghilangkan wajahku saat ini.
                
Sesekali matanya melirik ke kanan dan kiri, mengawasi apakah ada salah satu dari wanita itu akan mengenalinya. Perempuan di hadapannya sedikit terkejut dengan sikap Jonghyun. Jonghyun dapat merasakan bahwa perempuan itu semakin mempererat pelukannya di amplopnya. Jonghyun semakin mendekatkan tubuhnya ke perempuan itu. Dia bisa merasakan poni doranya, dan Jonghyun lagi-lagi tersenyum saat nama Dora melintas.
                
Ting.
                
Lantai 10 dan akhirnya gerombolan wanita itu keluar. Jonghyun segera menjauh dari perempuan itu.
                
“Mianhamnida,” ucap Jonghyun meminta maaf.
                
Perempuan itu hanya mengangguk, lalu menatap Jonghyun. Jonghyun sempat grogi dilihat secara frontal seperti itu, tapi di akhir Jonghyun sadar bahwa perempuan itu hanya melamun dan pandangannya tepat ea rah Jonghyun.
                
Perempuan ini benar-benar tidak mengenalku. Hebat. Apa dia tidak mempunyai tv? Tidak mempunyai koneksi internet? Apakah tempat tinggalnya jauh dari keramaian?
                
Ting.
                
Pintu lift terbuka di lantai 15. Perempuan itu tidak berkutik, tak menunjukkan tanda-tanda akan turun di lantai ini.
                
Seingatku dia yang memencet lantai 15.
                
Pintu lift menutup kembali dan melanjutkan perjalanannya ke lantai 16.
                
“Bukankah seharusnya kamu turun di lantai 15?” tanya Jonghyun akhirnya, tak tahan dengan keanehan perempuan Dora ini. (Jonghyun akhirnya menjulukinya Dora).
                
Dora seperti tersadar dengan suara Jonghyun, lalu menepuk dahinya.
                
“Ah, bodohnya aku,” ucap Dora.

Ting. Pintu lift terbuka di lantai 16.
                
“Aku turun dulu ya. Sebaiknya kamu juga turun di lantai ini lalu ke lantai 15 melalui tangga. Menurutku lebih cepat,” ucap Jonghyun.
                
Dora hanya mengangguk dan mengikuti langkah Jonghyun keluar dari lift. Mereka pun berpisah di persimpangan koridor, Jonghyun menuju pintu office dan Dora menuju pintu darurat tangga.
                
“Ya, Jonghyun-ah! Kau lama sekali,” ucap Yonghwa saat menyambutnya di depan pintu.
                
Jonghyun hanya terkekeh.
                
“Maaf, hyung.”
                
“Ayo. PD sudah menunggu kita,” ajak Yonghwa.
                
Jonghyun mengangguk.
                
Namun langkah Jonghyun terhenti saat melihat sebuah amplop terjatuh di dekatnya. Diraihnya amplop tersebut, dan tampak jelas nama asli Dora. JUNG EUNJI.
                
Nama yang bagus.
                
Jonghyun berlari menuju tangga darurat untuk mengejar Eunji. Senyumnya mengembang ketika melihat punggung Eunji.
                
“Kurasa kamu tidak sengaja menjatuhkan ini tadi, Eunji-ssi.”
                
Tangan Jonghyun yang memegang amplop terulur di depan Eunji. Eunji mengambil amplop itu dari tangan Jonghyun.
                
Deg.
                
Jari mereka bersentuhan.
                
Deg.
                
Dan waktu pun seakan berhenti di dunia Jonghyun dan Eunji.

               
-to be continued-

0 komentar:

Posting Komentar

 

YOUniverse Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei